Pekan lalu, industri tekonologi dan telekomunikasi dikejutkan dengan kabar meninggalnya Steve Jobs, pendiri dan mantan Chief Executive Officer Apple, salah satu produsen utama smartphone dunia. Kali ini, kabar duka cita kembali datang dari industri smartphone.
Dikutip dari Reuters, 13 Oktober 2011, menurut pernyataan dari pihak keluarga, Galvin, yang memimpin perusahaan itu selama hampir tiga dekade, wafat pada 11 Oktober malam.
Robert Galvin sendiri mengambil alih pucuk pimpinan perusahaan pada tahun 1959 lalu setelah meninggalnya Paul Galvin, pendiri Motorola yang juga merupakan ayahnya. Di tahun itu, Motorola telah berhasil meraih pendapatan tahunan sekitar USD290 juta atau Rp2,5 triliun. Sebagian besar, pendapatan perusahaan diperoleh dari kawasan Amerika Utara.
Saat Robert Galvin melepaskan jabatan sebagai ketua dewan direksi pada tahun 1990, pendapatan perusahaan per tahun telah meningkat hingga mencapai US$10,8 miliar atau sekitar Rp96,4 triliun. Jabatan CEO sendiri ia lepaskan pada tahun 1986.
Di bawah kepemimpinan Robert Galvin, Motorola memperluas pasar mereka ke seluruh dunia dan pada tahun 1973, mereka memperkenalkan prototipe ponsel pertama di dunia.
Januari tahun ini, Motorola terpaksa dipecah menjadi Motorola Solutions dan Motorola Mobility karena divisi ponsel mereka terus tertinggal oleh kompetitornya. Motorola Mobility sendiri telah dijual ke Google.
Menurut Greg Brown, Chief Executive Officer Motorola Solutions, Robert Galvin merupakan CEO yang membawa dampak paling besar terhadap sejarah panjang perusahaan.
“Ia merupakan pemikir global. Ia melihat ke seluruh sudut. Ia sangat menekankan inovasi,” kata Brown. “Galvin juga merupakan pemimpin yang sangat personal. Ia ingat nama-nama orang, tahu tentang keluarganya dan apa yang mereka lakukan,” kata Brown.
Sumber: vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar