Bronkhitis, Batuk, TBC kelenjar, Mimisan, Disentri, Berak darah;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Bunga dan daun. Pemakaian segar atau kering.
KEGUNAAN:
1. Acute & chronic bronchitis, batuk rejan (Pertusis).
2. TBC kelenjar (Lymphatic tuberculosis)
3. Mimisan (Epistaxis).
4. Disenteri basiler, berak darah (Melena).
PEMAKAIAN:
Daun: 15 - 30 gr. Bunga: 20 - 30 kuntum rebus.
PEMAKAIAN LUAR:
Jatuh terkilir, terpukul (memar), dilumatkan, kemudian dibalut.
CARA PEMAKAIAN:
1. Batuk rejan, batuk berdahak, flu, disentri:
20 - 30 kuntum bunga direbus, minum.
2. TBC kelenjar, mimisan: 15 - 30 gr daun, rebus, minum.
3. Acute bronchitis, muntah darah:
10 helai daun segar atau 20 - 30 kuntum bunga ditambah gula batu,
ditim.
4. Berak darah (melena):
10 - 15 helai daun segar atau 20 - 50 kuntum bunga kering ditambah
gula enau, direbus.
Bunga dan daun. Pemakaian segar atau kering.
KEGUNAAN:
1. Acute & chronic bronchitis, batuk rejan (Pertusis).
2. TBC kelenjar (Lymphatic tuberculosis)
3. Mimisan (Epistaxis).
4. Disenteri basiler, berak darah (Melena).
PEMAKAIAN:
Daun: 15 - 30 gr. Bunga: 20 - 30 kuntum rebus.
PEMAKAIAN LUAR:
Jatuh terkilir, terpukul (memar), dilumatkan, kemudian dibalut.
CARA PEMAKAIAN:
1. Batuk rejan, batuk berdahak, flu, disentri:
20 - 30 kuntum bunga direbus, minum.
2. TBC kelenjar, mimisan: 15 - 30 gr daun, rebus, minum.
3. Acute bronchitis, muntah darah:
10 helai daun segar atau 20 - 30 kuntum bunga ditambah gula batu,
ditim.
4. Berak darah (melena):
10 - 15 helai daun segar atau 20 - 50 kuntum bunga kering ditambah
gula enau, direbus.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa manis, sejuk. Anti radang, memelihara paru, mencairkan dahak, anti batuk, anti diare, membersihkan darah.
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa manis, sejuk. Anti radang, memelihara paru, mencairkan dahak, anti batuk, anti diare, membersihkan darah.
0 komentar:
Posting Komentar